Nafashadhramaut.id | Diriwayatkan di dalam musnad Imam
Ahmad bin Hambal bahwa ketika meletusnya perang Khandak (parit), para sahabat
banyak yang bergotong royong dalam menggali parit guna aliansi kaum kafir tak
dapat memasuki wilayah kota Madinah.
Banyak sahabat yang beberapa hari
tak makan. Setiap hari mereka tak makan, maka artinya dia akan mengganjal
perutnya dengan satu batu. Para sahabat satu-dua hari perut mereka tak
kemasukan makanan.
Namun, ketika tersingkap baju
yang dikenakan Nabi, terlihat ada tiga batu yang dibuat ganjal perut mulia Nabi
yang mulia ini. Itu semualah rintangan dan ujian yang dihadapi para sahabat dan
Nabi Muhammad saw.
Nah, pada sebuah kesempatan,
seorang sahabat yang bernama Jabir bin Abdillah beserta istrinya memasak sebuah
jamuan kecil yang terdiri dari kambing muda panggang dan roti gandum. Mereka
ingin menjamu hidangan tersebut buat Nabi Muhammad saw.
Pergilah sahabat Jabir setelah
selesai dari kerja bakti menghampiri Rasulullah saw. mengabari bahwa dia
memiliki jamuan makanan yang cukup buat beliau. Beliau pun mengiyakannya.
Secara tak terduga, tiba-tiba
Rasulullah saw.menyuruh seseorang berteriak menyuruh para sahabat yang lain
untuk pergi ke rumah sahabat Jabir. Maka aku berkata, “inna lillahi wa inna
ilaihi raji’un.”
Setelah itu, datanglah Rasulullah
saw. bersama sahabat yang lain. Kemudian beliau duduk, lantas kami keluarkan
jamuannya kepada beliau. Kemudian Rasulullah berdoa agar diberkahi dan
mengucapkan basmalah, kemudian beliau makan.
Tak henti-hentinya orang-orang
berdatangan untuk menyantap jamuan. Tiap kali sekelompok selesai, maka segera
mereka berdiri dan pergi. Dan datang selanjutnya kelompok yang lain hingga
semua sahabat yang turut bekerja menggali parit kebagian makanan.
Posting Komentar