Nafashadhramaut.id | Bekasi (9/11) Seorang Murabbi Da’I Ilallah
Sayyidi Syekh Dr. Muhammad bin Ali bin Muhammad Ba’athiyah mendarat di Bekasi,
Jawa Barat tanggal 9 November 2022. Rektor Universitas Imam Syafii, Mukalla,
Hadramaut, Yaman tersebut melakukan safari dakwah ke Pondok Pesantren Bani
Hamim di Mustika Jaya, Kota Bekasi dibawah asuhan. KH. Drs. Husein Usman,
M.Pdi. Beliau sampai pada pondok pesantren tersebut pada pagi hari Pukul 09.00
WIB. Sesampainya di pondok yang disingkat ‘Bamim’ tersebut, para santri
berbaris dan bergembira menyambut sang Murabbi’ keluar dari kendaraan.
Iring-iringan shalawat terus berlangsung hingga bertemu dengan KH. Drs. Husein
Usman, M.Pdi. Lalu disiapkan hidangan tarhib dan seesi obrol ta’aruf sesama
ulama.
Ketika waktu menginjak pukul 10.00 WIB, sekitar dua ratus santri
beserta walinya berkumpul di Masjid Pondok Pesantren Bani Hamim untuk
mengikuti maulid akbar. Acara tersebut dimulai dengan masuknya Sayyidi Syekh
Dr. Muhammad bin Ali bin Muhammad Ba’athiyah masjid tersebut. Dimulailah
pembacaan maulid dengan khidmat yang didengar seluruh peserta. Mahallul Qiyam
dilalui dengan ta’dhim mengharap turunnya rahmat Allah Swt dan syafaat dari
Nabi Muhammad Saw. Selepas pembacaan maulid Nabi Muhammad Saw, dimulailah
tausiyah oleh sang Murobbi. Ada beberapa poin penting yang belau samapaikan
pada ceranmah tersebut.
Pertama, Beliau terkesan dengan para santri PP. Bani Hamim ketika
menyambut saat kedatangannya. Beliau menekankan pentingnya bershalawat dan
bergembira dengan Nabi Muhammad Saw. Beliau mengkisahkan hal tersebut djuga
dilakukan oleh para sahabat di Madinah ketika menunggu kedatangan Rasulullah
Saw dari hijrahnya. Anak muda, orang tua, wanita dan semua umur hadir
bergembira untuk menyambut beliau. Hal ini juga patut dilestarikan, selain itu
hal tersebut juga menunjukkan kecintaan kepada orang shaleh yang saat ini
semakin sedikit yang melakukannya.
Kedua, Sayyidi Syekh juga menekankan urgensi khidmah bagi santri
kepada gurunya. Karena dengan khidmah ilmu dapat bermanfaat. Betapa banyak
orang yang cerdas akan tetapi ilmunya tidak diminati orang banyak. Maka dari
itu khidmah merupakan jalan untuk menjadikan ilmu bermanfaat
Ketiga, Sang Rektor menganjurkan untuk senaniasa memuliakan Ahlul
Bait, keturunan Rasulullah Saw. Karena dengan perantara mereka Islam dapat
bersinar hingga saat ini. Maka dari itu hendaknya kita selalu menghormati
mereka dan memenuhi hak-kewajibannya.
Selain tausiyah, Sayyidi Syekh dikenal sangat tawadhu’ dan
menyambut semua tamu stu per satu dan mempersilahkannya untuk berjabat tangan.
Ketika ada wali santri yang meminta doa beliau tak henti-hentinya mendoakan.
Hal ini termasuk wali santri Universitas Imam Syafii yang saat ini masih
berkuliah di Yaman. Selain itu beliau juga mentahnik 3 cucu pengasuh PP. Bani
Hamim yaitu Annisa Ghania Maulida, Adiba Hilya Kamilah, Azkiya Naila
Rahmaniyyah. KH. Drs Husein Usman, M.Pdi. sangat terkesan dengan kunjungan
Sayyidi Sykeh Dr. Muhammad bin Ali Baathiyah di pondok pesantrennya. Beliau
berharap agar Pondok Pesantren Bani Hamim akan terus berkembang,
santri-santrinya dapat meneruskan pendidikannya ke Universitas Imam Syafi’I,
Beliau berkata, “Alhamdulullah acara berlangsung lancar, tadi kami senang
beliau juga senang, Dr. Abdullah Balfaqih senang, Ustadz Ahmad Ba'athiyah juga
senang. Mudah-mudahkan Allah takdirkan lagi beliau dipanjangkan umur disehatkan
lahir dan batin sehngga dapat bersilaturahim kembali.” (AA)
*Ikuti info terbaru mengenai dakwah Sayyidi Syeikh di Indonesia
pada media berikut ini:*
@rawi.indonesia
@nafas_hadhramaut
@uis_ye
Posting Komentar