Mukalla (17/02), Nafas Hadhramaut - Tepatnya pada hari Jum’at siang, pasca selesainya solat Jum’at di Masjid Universitas
Imam Syafi’i, Prof. Dr. KH Yahya Zainul Ma’arif, Lc., M.A.,
Ph.D., atau yang lebih akrab disapa dengan Buya Yahya menghadiri Majelis Rauhah Jum’at yang diadakan setiap satu pekan sekali setelah
selesai solat Jum’at di kediaman Rektor Universitas Imam Syafi’i, Al-‘Alim
Al-‘Allamah Al-Faqih Sayyidi Syeikh Dr. Muhammad bin Ali Ba’athiyah. Majelis Rauhah ini
dihadiri oleh seluruh mahasiswa dan dosen Univ. Imam Syafi’i.
Buya Yahya merupakan pendiri serta pengasuh Majelis
dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Beliau terkenal dengan akhlaq dan sopan
santunnya. Beliau memiliki Majelis dan Pesantren yang sudah tersebar di seluruh
kota-kota besar Indonesia bahkan ada Majelis Beliau yang berada di luar negeri
seperti di Malaysia, Singapura, Korea, dan Hongkong. Selain itu, Beliau
juga memiliki sarana dakwah melalui media, seperti Al-Bahjah
TV dan stasiun radio. Saat ini, murid-murid Beliau banyak yang sedang belajar di luar negeri,
salah satunya di Universitas Imam Syafi’i Hadhramaut, Yaman. Jumlah murid
Beliau saat ini yang sedang belajar di Universitas Imam Syafi’i berjumlah kurag
lebih 30 orang.
Sayyidi Syeikh Dr.
Muhammad bin Ali Ba’athiyah mengawali Majelis tersebut dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah swt. dan
bersholawat kepada Rasulullah saw., setelah itu beliau menjelaskan sedikit tentang makna
Rauhah dan menyebutkan beberapa kitab yang biasanya dikaji pada Majelis
tersebut, diantaranya adalah adalah:
1. 1. Kitab Hadis Sunan Abi Daud karya Imam Abi
Daud.
2. 2. Kitab Tasir Bagowi karya Imam Abi Muhammad
Hasan bin Mas’ud Al-Bagowi.
3. 3. Kitab Goyatul Muna Syarh Safinatunnaja (Fiqih) karya Sayyidi Syeikh Dr. Muhammad bin Ali Ba’athiyah.
4. 4. Kitab Ihya Ulumuddin (Tasawuf) karya Imam Ghozali.
5. 5. Kitab Jawahirul Aqdain (Akhlaq) karya Imam As-Syamhudi.
Setelah itu Sayyidi
Syeikh mempersilahkan kepada Buya Yahya untuk berceramah. Beliau mengawali dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah swt. dan
bersholawat kepada Rasulullah saw., lalu menyampaikan ceramah tentang keutamaan
Isra’ Mi’raj serta hubungan antara seorang guru dan murid. Paling tidak ada 5
poin penting yang bisa kita ambil dari Buya Yahya dalam ceramahnya ini:
1. 1. Peristiwa Isra’
Mi’raj mengajarkan kita semua bahwa, pendidikan (tarbiyah) itu sangat
penting sekali.
2. 2. Pada peristiwa Isra’
Mi’raj ada dua pemuda yang bernama Abu Jahal dan Abu Bakar. Abu Jahal mengenal
Nabi Muhammad saw. sejak Nabi masih kecil dan dia percaya semua perkataan Nabi
Muhammad, karena Nabi Muhammad tidak pernah berbohong, akan tetapi ia tidak beriman
kepada Beliau, karena di dalam hatinya tidak rasa cinta. Sedangkan Abu Bakar, beliau
percaya kepada Nabi Muhammad saw. karena beliau memiliki rasa cinta.
3. 3. Salah satu orang yang
paling rajin menghadiri pengajian baginada Rasulullah saw. adalah Abu Jahal,
akan tetapi tidak ada satupun faidah yang ia dapatkan karena di dalam hatinya
tidak ada rasa cinta.
4. 4. Seorang murid yang
memiliki rasa cinta kepada gurunya akan mendapatkan banyak faidah dari gurunya,
begitupun sebaliknya.
5. 5. Walaupun kita hidup di
zaman Rasulullah, akan tetapi kita tidak memiliki rasa cinta kepadanya dan
tidak beradab maka semua itu tidak berarti. Begitupun dengan kita saat ini,
jika kita ingin mendapatkan banyak faidah dan keberkahan dari guru kita, maka
kita harus mencintainya dan harus beradab kepadanya.
Kemudian setelah Buya
Yahya berceramah, Sayyidi Syeikh pun menambahkan beberapa faidah yang dapat
kita ambil diantaranya:
1. 1. Sesuatu yang istimewa
itu bukan gurumu berada di hatimu, tetapi kamu berada di hati gurumu.
2. 2. Jika kita memilki
guru, namun kita tidak memiliki ikatan cinta dengannya dan tidak beradab maka
ilmu kita tidak akan bermanfaat kelak nanati walaupun ia pintar, begitupun
sebaliknya.
3. 3. Sebaik-baiknya
perkataan adalah perkataan yang sederhana namun memiliki banyak makna.
Setelah itu Sayyidi
Syeikh mempersilahkan kepada seluruh mahasiswa dan dosen untuk bersalaman
dengan Buya Yahya. “Alhamdulillah saya sangat bahagia dengan kehadiran Buya
Yahya, semoga Allah swt. selalu memberikan kesehatan, kemudahan serta
keberkahan kepadanya dan keluarga.” Pungkas salah satu muridnya. Acara ini
ditutup dengan doa. [GFR]
Penulis: @gilang_fazlur_rahman
Editor: @gilang_fazlur_rahman
Layouter: @najibalwijufri
Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial
Nafas Hadhramaut di;
IG • FB • TW • TG | Nafas Hadhramaut
Website | www.nafashadhramaut.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar