Jumat, 18 November 2022

Pakar Tafsir Dari Hadhramaut Menjelaskan Tentang 6 Keistimewaan Penghafal Al-Qur’an di Pesantren Tahfidz Birrul Walidain NTB

Nafashadhramaut.id | Lombok Tengah (14/11), Salah satu pakar Tafsir dari Hadhramaut Al-‘Alim Al-‘Allamah Al-Mufassir Sayyidi Syeikh Dr. Muhammad bin Ali Ba’athiyah menjelaskan dengan detail tentang keistimewaan pengahafal Al-Qur’an di hadapan para santri, wali santri dan masyarakat yang hadir kala berkunjung ke Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Birrul Walidain, Kp. Tebero Kel. Leneng Kec. Praya Kab. Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Beliau adalah salah satu ulama Tafsir terkemuka di Hadhramaut. Beliau  mendapatkan gelar Magister (S2) serta gelar Doktor (S3) dalam bidang Tafsir dan Ilmu Al-Qur’an di Universitas Al-Khurtum, Sudan. Dan sekarang beliau aktif mengajar Tafsir Al-Qur’an di Universitas Imam Syafi’i Hadhramaut-Yaman.

Tepat pada pukul 08.00 WIB beliau datang ke lokasi, beliau disambut dengan sangat meriah oleh pengasuh, santri, wali santri dan masyarakat setempat. Acara ini terdiri dari pembukaan, tilawatul Qur’an, sambutan pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Birrul Walidain yang disampaikan oleh TGH. Zainul Huda M.Pd.I, pengajian umum yang disampaikan langsung oleh Rektor Universitas Imam Syafi’i Sayyidi Syeikh Dr. Muhammad bin Ali Ba’athiyah kemudian diakhiri dengan do'a. Suasana terasa khidmat saat Sayyidi Syeikh memulai pembicaraan, seluruh yang hadir menyimak dengan seksama. Tausiyah kali ini diterjemahkan oleh salah seorang alumnus Universitas Imam Syafi’i, Ustadz Khairul Anam Lc.

Sebelum membahas tentang keistimewaanya, Sayyidi Syeikh berbicara terlebih dahulu tentang sejarah ilmu Qiroat. Dalam tausiyahnya beliau mengatakan bahwa banyak sanad ilmu Qiroat yang bersambung kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Hal ini sesui dengan apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya “Aku adalah kota ilmu dan Sayyidina Ali adalah pintunya”. Hal ini pula senada dengan sabdanya yang lain yang bermakna “Aku meninggalkan kepada kalian dua hal, jika kalian berpegang teguh kepada keduanya, kalian tidak akan pernah tersesat, yang pertama berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan yang kedua berpegang teguh kepada para Ahlul Baitnya (keturunan Rasulullah saw). Beliau mendorong kepada seluruh hadirin untuk terus berpegang teguh terhadap dua perkara yang ditinggalkan oleh Rasulullah tersebut. Setelah itu Sayyidi Syeikh memuji para santri penghafal Al-Qur'an khususnya yang belajar di Pesantren Tahfidz Qur’an Birrul Walidain, karena mereka memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah swt., kemudian Sayyidi Syeikh menjelaskan tentang 6 keistimewaan yang dimiliki oleh penghafal Al-Qur’an.

Diantara keitimewaan penghafal Al-Qur’an adalah yang pertama mereka bisa mempelajari dan menghafal Al-Qur'an. Beliau bertutur bahwa “Para penghafal Al-Qur'an adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah swt. Maka, wahai para penghafal Al-Qur'an kalian harus bangga karena telah dipilih langsung oleh Allah swt. Tidak semua orang bisa dipilih, kalian adalah orang-orang yang beruntung”. Lantas beliau menukil hadis Rasulullah saw. yang berbunyi“Ahlul Qur'an Wahum Ahlullah Wa Khosotuh”. Mereka (para penghafal Al-Qur’an) adalah keluarga Allah dan orang-orang yang di khususkan oleh-Nya.

Keistimewaan yang kedua adalah mereka menjadi orang yang terbaik diantara orang-orang terbaik. Kita adalah ummat terbaik karena kita ummat Nabi Muhammad saw., Allah telah mensifatinya dalam Al-Qur’an yang berbunyi:

"كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله ولو آمن أهل الكتاب لكان خيرا لهم منهم المؤمنون وأكثرهم الفاسقون" (آل عمران: ۱۱۰)

Kita adalah sebaik-baiknya ummat manusia dari Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad saw., tetapi ada orang yang terbaik lagi diantara ummat Nabi Muhammad tersebut, siapakah mereka? Mereka adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang berbunyi:

"خيركم من تعلم القرآن وعلمه" (رواه البخاري)

“Sebaik-baiknya kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya” (HR. Bukhori)

Mereka mendapat kebaikan yang khusus karena mereka ummat Nabi Muhammad dan menjadi penghafal Al-Qur'an. Setelah itu beliau menghimbau “Jika kita mampu mengajarkan Al-Qur'an maka jangan berdiam diri dirumah, tapi ajarkanlah Al-Qur’an kepada mereka yang membutuhkannya, agar engkau termasuk orang-orang yang terbaik yang mendapatka kebaikan khusus dari Allah swt.”

Keistimewaan yang ketiga adalah bahwa para penghafal Al-Qur’an yang mengamalkan sesuai dengan isi kandungan Al-Qur'an, membacanya disetiap pagi dan malam hari, mempelajarinya dengan istiqomah, maka jenazahnya ketika ia di dalam kubur akan tetap terjaga utuh dan tidak akan dimakan oleh cacing.

Keistimewaan yang keempat adalah mereka tidak akan di azab di dalam api neraka. Kita mengetahui bahwa orang yang istiqomah belajar Al-Qur'an pasti pernah membuat kesalahan dan dosa. Tetapi ketika mereka dimasukan kedalam api neraka karena dosanya tersebut, mereka langsung diangkat oleh para malaikat dengan penuh kasih sayang dan langsung diajak menuju surganya Allah swt. berkat berkahnya Al-Qur'an.

Kestimewaan yang kelima adalah bahwa manafaat dan pahala yang belajar Al-Qur'an tidak hanya diraskan oleh dirinya sendiri, akan tetapi untuk kedua orang tuanya, saudaranya, kakeknya bahkan tetangganya.

Dikisahkan bahwa  pada suatu hari Nabi Isa as. keluar untuk berdakwah dan memberikan kabar bahwa akan datang Nabi yang bernama Muhammad saw. Setelah pulang dari dakwahnya tersebut Nabi Isa menemui sebuah kuburan, karena ia Nabi ia bisa mengetahui keadaan di dalam kuburan tersebut. Beliau melihat orang yang di dalam kubur tersebut  sedang di azab dan siksa oleh Allah swt. Setelah tiga hari, Nabi Isa lewat ke tempat kuburan yang tadi. Beliau terkejut dan kaget karena Allah swt. memeberikan kenikmatan kepadanya.

Lantas Nabi Isa bertanya kepada Allah “Wahai Tuhanku, kemarin aku melihat bahwa dia sedang di siksa olehmu dan sekarang engkau memberi kenikmatan kepadanya?” kemudian Allah menjawab “Iya benar, karena ia sekarang memiliki anak kecil yang diantarkan ke tempat menuntut ilmu untuk mempelajari Al-Qur’an, di tempat tersebut ia di ajari satu ayat Al-Qur’an dari surat Al-Fatihah yang berbunyi “Bismillahirrahmannirrahim”, wahai Isa, Aku sangat malu sekali menyiksa seseorang yang anaknya menyebut nama-Ku”. Dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa satu ayat Al-Qur’an saja bisa mensyafaati dan mengampuni dosa ayahnya, apalagi yang mempelajari Al-Qur’an lebih dari itu.

Keistimewaan yang keenam yang dimiliki oleh penghafal Al-Qur’an adalah ia bisa menolong kedua orang tuanya di hari Kiamat nanti. Ayah dan Ibunya menjadi istimewa karenanya. Ayah dan ibunya saja di istimewakan, apalagi yang mengahafalnya. Pada hari tersebut, jarak matahari sangat dekat sekali yang bisa membuat orang-orang yang ada di tempat tersebut ingin keluar bahkan mereka rela jika dipindahnkan ke dalam api neraka karena panasnya. Tetapi Ayah dan Ibu penghafal Al-Qur’an dipanggil oleh malaikat, kemudian disediakan kursi khusus yang ada di dalam naungan Allah swt., setelah itu mereka diberi mahkota kemuliaan oleh Allah swt. Itulah beberapa keistimewaan yang Sayyidi Syeikh sebutkan.

Setelah selesai acara, panitia mengatakan bahwa mereka sangat bahagia dan bangga atas kehadiran Sayyidi Syeikh, meraka merasa mendapatkan barokah atas kehadiran beliau dan sebagian dari mereka berharap semoga Sayyidi Syeikh bisa berkunjung kembali ke Pesantren Tahfidz Birrul Walidain. [GFR]

*Ikuti info terbaru mengenai dakwah Sayyidi Syeikh di Indonesia pada media berikut ini:*

@rawi.indonesia

@nafas_hadhramaut

@uis_ye

www.nafashadhramaut.id

 

 


Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search