Nafashadhramaut.id | Ahad (22/11/2022), Tepatnya pada Jum’at sore 24 Rabiuts Tsani 1444 H / 22 November 2022 Sayyidi Syekh Muhammad bin Ali bin Muhammad Baatiyah melakukan silaturahmi sekaligus peresmian madrasah TPQ Al-Aziz di Gondanglegi, Malang, Jawa Timur yang didirikan oleh Kyai Muhammad. Acara pun dimulai dengan membaca kitab maulid milik Imam Al-Barzanji dan diselingi beberapa qosidah pilihan indonesia yang dibawakan langsung oleh grub qosidah ‘Hubbun Nabi’.
Setelah pembacaan maulid Sayyidi Syekh pun dipersilahkan untuk
menyampaikan mau’izhoh hasanah. Di awal pembukaannya beliau tafa’ulan dengan
nama madrasah ini. Beliau mengatakan,
"وإن شاء الله يكون اسم على مسمى، وسيتخرج من هذه المدرسة حفاظ كتاب
الله الذين لهم في البرية شأن ومقدار، وعند الله لهم شأن عظيم إن شاء الله".
“Dengan izin Allah Swt kualitas pondok ini akan sesuai dengan namanya,
Al-Aziz: Mulia. Pondok ini juga insya Allah akan menghasilkan generasi hafiz
qur’an. Setiap dari mereka akan memiliki peran penting dalam masyarakat dan
menjadi orang mulia di sisi Allah.”
Ada banyak petuah yang bisa kita petik dan ambil manfaatnya dari
ceramah beliau pada tausyiah ini. Di antaranya Beliau menyampaikan tentang
keutamaan berinfaq. Khususnya terhadap pembangunan lembaga ini yang tak lepas
dari pengeluaran harta yang sangat besar. Tapi, ganjaran yang Allah janjikan
pastinya lebih besar. Beliau juga mendoakan para donasi terkhusus pendirinya
agar diberi keikhlasan dalam membangun madrasah ini dan menemui ganjarannya
saat di akhirat nanti.
Allah Swt berfirman:
(مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ ۖ وَمَا عِندَ اللَّهِ بَاقٍ ۗ ) الآية [النحل: ٩٦]
“Apa yang di sisimu akan lenyap dan apa yang di sisi Allah akan
kekal.”
Maksudnya
adalah segala perkara yang kamu usahakan kemudian kamu miliki berupa harta
seperti pakaian, rumah dan lainnya nanti di akhirat akan ditinggalkan. Namun,
yang akan kamu temukan di akhirat adalah amal baik yang kamu tabung pasti akan
dapatkan itu nanti di sisi Allah Swt.
وقوله: (وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ ۗ ) الآية [البقرة: ١١٠]
Begitu pula firman Allah, “Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan
bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalannya di sisi Allah.”
Beliau juga mengutip sebuah perkataan Qutb Al-Irsyad Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad beliau berkata,
"إذا أردت أن تعرف مدخل الرجل للأموال -إن كانت من وجوه الخير أو إن
كانت من وجوه الشر- فانظر إلى مصرفها، فإن صرفها في وجوه الخير فما يدخل عليه من
وجوه الخير، فإن صرفها في وجوه الشر فإنك تعلم أن مدخلها من الحرام".
“Jika kamu ingin melihat hakikat harta kekayaan yang dihasilkan
seseorang itu baik atau tidak, lihatlah kemana ia belanjakan hartanya. Jika
hartanya ia habiskan untuk amal kebaikan, maka hartanya diperoleh dengan halal.
Seandainya hartanya ia habiskan pada perbuatan buruk, maka kemungkinan besar
harta ini diperoleh melalui cara yang haram.”
Di tengah nasihat beliau juga menyinggung tentang keutamaan orang
yang belajar dan mengajar Al-Qur’an. Beliau berkata,
“Kalau seandainya orang yang belajar dan menghafalkan Qur’an
memiliki banyak keutamaan dan ganjaran yang besar, bagaimana pula dengan
seseorang yang menyediakan tempat untuk menghafal kemudian keluar darinya
ratusan bahkan ribuan penghafal al-Qur’an. Tentunya itu akan menjadi timbangan
amal kebaikan yang sangat besar untuk pendirinya dan para donatur (uang atau
pun tenaga) yang ikut menyukseskannya.”
Ada pun
mengenai keutamaan para pelajar dan pengajar Al-Qur’an Rasulullah saw bersabda,
خيركم من تعلم القرآن وعلمه
“Orang paling baik di antara kalian adalah orang yang belajar
Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
Rasulullah saw juga bersabda:
من حفظ القرآن فقد أدرجت النبوة فى صدره إلا أنه لا يوحى إليه
“Barang siapa hafal Al-Qur’an seakan-akan ia diangkat ke makam
nabi, bedanya ia hanya tidak menerima Wahyu.”
Rasulullah saw bersabda:
من أكرم صاحب القرآن لأجل القرآن فقد أكرم الله
Karena dalam menghafal Dan menjaganya memiliki pahala yang sangat besar sampai-sampai diriwayatkan bahwa nanti saat semua makhluk ketakutan, kepanasan dan kebingungan karena mencari pertolongan. Namun, berbeda dengan kedua orang tua yang anaknya hafiz Qur’an nanti keduanya akan dimasukkan ke dalam surga dan dipakaikan sebuah mahkota kemulian karena telah mendidik anaknya.
Beliau juga menyebutkan adab-adab yang perlu dijaga oleh seorang muslim terhadap Al-Qur’an. Baik itu saat memegang, membaca serta memahami ayat-ayat Al-Qur’an.
Di akhir nasihat beliau memotivasi para pendengar yang hadir untuk terus mendukung, membantu dan menyokong berkembangnya pondok ini. Agar mampu mencetak generasi penghafal Al-Qur’an yang hafal, faham dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya. Lantas di kemudian hari menyebarkan ilmu ini. (AAB)
Ikuti info terbaru mengenai dakwah Sayyidi Syeikh di Indonesia pada
media berikut ini:
@rawi.indonesia
@nafas_hadhramaut
@uis_ye
www.nafashadhramaut.id
Posting Komentar