Kamis, 08 Desember 2022

Rektor Universitas Imam Syafii Tekankan Cinta Ahlul Bait di Pondok Pesantren Madinah Munawwarah



Nafashadhramaut.id | Semarang (17/11) Agenda Safari Dakwah Rektor Universitas Imam Syafii, Mukalla, Hadramaut, Yaman, Sayyidi Syekh Dr. Muhammad bin Ali Baathiyah terus berlanjut. Setelah mengunjungi berbagai pondok pesantren dan para ulama di Jawa Timur, kali ini beliau mengunjungi Pondok Pesantren Madinah Munawwarah, Semarang. Pondok pesantren yang terletak di ibu kota Provinsi Jawa tengah tersebut diasuh oleh KH. Yahya Mutamakkin, murid Habib Anies bin Alwi Al-Habsyi Solo serta alumni Habib Zein bin Ibrahim bin Smith Madinah.

Kunjungan tersebut dilaksanakan pada Ahad, 3 Jumadil Awal 1444 H yang bertepatan dengan 17 November 2022 M. Sesampainya di pondok pesantren tersebut beliau disambut dengan meriah oleh Keluarga Besar Pondok Pesantren Madinah Munawwarah bersama KH. Yahya Mutamakkin. Setelah itu diadakan seminar tertutup yang dihadiri oleh para santri. Dalam seminar atau jalsah tersebut Sayyidi Syekh Muhammad bin Ali Ba’athiyah menyampaikan beberapa poin penting diantaranya sebagai berikut;

Pertama, Asal mula penamaan Madinah Munawwarah. Karena pondok tersebut dinamai Pondok Pesantren Madinah Munawwarah maka beliau membahas tentang asal mula penamaan Madinah Munawwarah. Dapat diketahui sebelum hijrahnya Rasulullah Saw Madinah memiliki nama Kota Yatsrib. Akan tetapi pasca hijrahnya beliau orang-orang menamakannya Madinatun Nabi atau Madinatur Rasul artinya kotanya Nabi atau kotanya Rasul. Sedangakan yang dimaksud dengan al-Munawwarah adalah yang bercahaya. Hal ini disebabkan oleh cahaya Rasulullah Saw yang memenuhi seluruh dunia. Dengan risalah Islam dan ilmu yang beliau terima dari Allah Swt beliau menyinari dunia maka dari itu kota tersebut adalah Madinah al-Munawwarah kota rasul yang dipenuhi cahaya.

Kedua, kecintaan kepada Ahlul Bait atau keturunan Rasulullah Saw. Dapat diketahui secara pasti bahwasannya Rasulullah te;ah menyinari bumi dengan risalahnya. Beliau merupakan orang terpilih, orang yang terbaik diantara yang terbaik. Maka dari itu mencintai beliau merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim. Selain itu keturunan beliau merupakan keturunan yang terbaik dari segala keturunan Bani Adam maka dari itu sudah semestinya kita mencintainya.

Ketiga, di Kota Madinah al-Munawwarah banyak ulama rabbani yang menjadi qudwah bagi Umat Islam, di antaranya adalah Habib Zein bin Ibrahim bin Smith. Beliau adalah ulama rabbani yang zuhud, wara’, rendah hati dan sangat mencintai salaf. Maka dari itu kita harus senantiasa menirunya.

Keempat, Sayyidi Syekh menekankan akan urgensi menuntut ilmu bagi para santri. Beliau mengatakan jangan telat dalam menghadiri majelis ilmu. Menuntut ilmu adalah hal yang sangat penting.

Pada akhir majelis beliau mendo'akan agar Pondok Pesantren Madinah Munawwarah senantiasa diberi berkah oleh Allah Swt dan dapat mencetak generasi ulama rabbani. (MAA)

 


Ikuti info terbaru mengenai dakwah Sayyidi Syeikh di Indonesia pada media berikut ini:

@rawi.indonesia

@nafas_hadhramaut

@uis_ye

www.nafashadhramaut.id

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search