Pada tahun 10 setelah diangkatnya menjadi utusan, Rasulullah saw. kehilangan
paman beliau, Abu Tholib. Ia adalah paman, penyemangat, dan pelindung Rasulullah saw. saat menghadapi
kerasnya dakwah di Makkah. Abu Tholib adalah kepala Qobilah Bani Hasyim yang
berwibawa. Tak satupun dari kafir Quraisy yang berani kepadanaya. Sebab itulah,
kafir Quraisy enggan untuk membunuh Rasulullah saw.
bahkan tak
berani. Peran Abu Tholib diluar ruangan menjadi benteng tersendiri bagi Rasulullah saw.
Meninggalnya Abu Tholib adalah kesedihan yang sangat dalam bagi Rasulullah saw. cobaan berupa
cacian, dan hinaan kafir Quraisy semakin berani dan terang-terangan. Bahkan
mereka berani melancarkan pembunuhan terhadap Rasulullah saw. Namun Allah
selalu melindungi para utusan-Nya.
Selang 3 hari sejak meninggalnya Abu Tholib, Rasulullah
mendapatkan ujian kembali. Meninggalnya Sayyidah Khodijah yang disusul tak
sampai sepekan, membuat Rasulullah bersedih yang sangat dalam. Sayyidah Khodijah bukan
sekedar istri beliau. Ia adalah penenang hati saat dirumah, pemilik harta yang
semuanya digunakan untuk islam, dan juga penyemangat Rasulullah
melaksanakan dakwah.
Tahun inilah yang dinamai 'amul huzn (tahun kesedihan).
Dalam kesedihan tersebut, Allah Sang Maha Kasih pun tak mau melihat kekasihnya
larut dalam kesedihan. Rasulullah pun dihibur berupa peristiwa perjalanan Isra' Mi'raj dan bertemu
Sang Maha Kasih.
Buroq adalah nama hewan yang di tunggangi Rasulullah saat Isra' Mi'raj. Buroq hidup
di surga bersama kawanannya. Hewan ini bertubuh besar dan berdaging sebab
menikmati keni'matan surga. Sebagaimana yang desebutkan Rasulullah bahwa buroq
adalah hewan berkaki empat, tubuhnya antara keledai dan bighol (peranakan
keledai dan kuda), dan setiap melangkah sejauh mata memandang.
Saat malaikat Jibril diperintah untuk menyediakan transportasi Rasulullah beliau
menemukan 40.000 buroq di surga. Tertulias di dahi beroq tersebut nama Muhammad. Mereka semua
terlihat bergembira atas keni'matan yang Allah berikan berupa menjadi penghuni
surga.
Namun tidak dengan satu buroq yang menundukkan kepala seraya
bersedih dan meneteskan air mata. Tubuhnya tak segemuk buroq yang lainnya.
Malaikat Jibril pun langsung mendatanginya seraya bertanya, "Ada apa
gerangan bersedih?"
Ia menjawab, "Wahai jibril aku mendengar nama Muhammad saw. sejak 40.000
tahun lalu. Dan melihat nama tersebut di setiap dahi teman-tamanku. Sejak saat
itu pula muncul rasa cinta dan rinduku kepada pemilik nama tersebut. Benih
cinta dan rindu itupun tertanam padaku, hingga aku tak nafsu untuk makan dan
minum, tak merasakan sesuatu selain terbakar api cinta dan rinduku kepada
pemilik nama tersebut." Mendengar pernyataan tersebut, malaikat Jibril
berkata, "Ikutlah aku, akan kutemukan kau dengan seseorang yang kau
rindukan."
Si bumi dengan bangganya berkata kepada langit, "Aku lebih
baik dari kamu, sebab Allah telah menghiasiku dengan daratan, lautan, sungai,
gunung, pepohonan, dan banyak lainnya."
Si langit yang tak mau kalah, ia membalasnya seraya berkata,
"Justru aku lebih baik darimu, sebab pada diriki terdapat matahari, bulan,
bintang, orbit, rasi bintang, 'arsy, kursiy, dan surga"
Merasa disaingi, si bumi kembali menunjukkan kelebihannya.
"Justru pada diriku terdapat bait (baitullah), dimana para Rasul, Nabi,
auliya', ulama', dan kaum muslimin berthowaf."
Si langit kembali menimpali, "Jika demikian, maka pada diriku terdapat
baitul ma'mur dimana para malaikat berthowaf, juga terdapat surga dimana arwah
para Rasul, Nabi, auliya', dan sholihin beristirahat."
Perdebadan semakin memanas. Bukan tentang kesombongan, melainkan
tahaddus bin ni'mah yang telah Allah berikan. Hingga akhirnya bumi berkata,
"Sesungguhnya Sang Penghulu para Rasul, Sang Penutup Kenabiyan, Kekasih
Tuhan Semesta Alam, serta makhluk yang paling utama hidup dan menegakkan
syari'at pada diriku, Bumi."
Mendengar balasan dari bumi, langitpun terdiam dan merasa kalah. Ia
pun mengadukan hal tersebut kapada Allah seraya berkata, "Wahai Tuhanku
sesungguhnya Engkau Maha Mengabulkan permintaan orang-orang yang lemah. Dan aku
merasa lemah atas pernyataan bumi. Maka aku meminta supaya Engkau menaikkan Muhammad
kelangit, sehingga aku mendapatkan kemuliyaan, dan berbangga atas ni'matmu
sebab kehadirannya, sebagaimana yang bumi dapatkan."
Allah pun mengabulkan permintaan tersebut, dan diperintahlah
Malaikat Jibril untuk menyiapkan kehadiran Rosulullah saw. [Wallahu A’lam]
===============
Penulis: @baihaqi_basuni
Editor:
@gilang_fazlur_rahman
Layouter:
@najibalwijufri
Terus dukung
dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial Nafas Hadhramaut di;
IG • FB • TW •
TG | Nafas Hadhramaut • Website | www.nafashadhramaut.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar