Bagi seorang musafir yang sedang
menempuh perjalanan, tentu berdebar-debar hatinya karena sebentar lagi akan
sampai pada tempat tujuan-nya. Rindu meraih wacana, bahagia ingin berkumpul
bersama karib dan melepas kegundahan hati yang telah dimendungi oleh awan lelah
perjalanan.
Perasaan seperti ini juga dirasakan oleh para
kaum mukminin yang ingin meraih malam-malam di bulan Ramadhan, banyak nuansa
yang penuh berkah dan khidmat di bulan ini, namun selayaknya bagi kita lebih
antusias dalam perjalanan bulan Sya’ban ini, kita isi untuk apa? apa yang perlu
dibenahi dalam jiwa, akal dan hati agar sebelum ditakdirkan berjumpa bulan suci
Ramadhan, kita benar-benar bersih dan mencapai ekpektasi yang diharapkan Allah swt.
dan Rasul-Nya.
Perjalanan apa aja sih yang yang harus kita
tempuh hingga sukses menuju Ramadhan?
1. Membaca
Istighfar dan doa Sya’ban.
Pakaian bila bersih dan putih maka bisa
mendekap kepada siapapun dengan tanpa rasa malu. Begitu pula takwa kita, bila
dikotori oleh amal kejelekan dan belum bertaubat, setidaknya kita merasa malu
menghadap Allah swt. di bulan suci Ramadhan?
Maka perlu sekali bertaubat, karena sebuah
pendekatan berawal dari pintu ampunan Allah swt. bagi seorang muslim seyogyanya
selalu bersemangat membaca Istighfar
beriringan dengan penyesalan, apalagi di waktu-waktu yang diutamakan seperti di
bulan Rajab dan bulan Sya’ban ini, sebab orang senantiasa membaca istighfar
akan diliputi banyak keutamaan.
Rasulullah saw. Bersabda :
"مَن
لَزِمَ الاستِغفارَ جعَلَ الله لهُ من كلِّ ضيْق مَخْرَجًا، ومِن كلِّ همًّ
فَرَجًا، ورَزَقَه مِن حيثُ لا يحتَسِبُ"
“Barang siapa yang selalu membaca istighfar,
maka Allah jadikan segala kesempitan hidupnya
ada jalan solusi, di setiap kegelisahan pasti ada kelapangan dada dan diberi
rezeki yang tidak ia sangka-sangka”. (HR. Abu Dawud, Imam Nasa’i, Imam Ibnu Majah, Imam
al-Hakim.)
Bagi kita tidak perlu pesimis dengan dosa
selama ini yang kita lakukan, karena ampunan Allah amatlah luas, sampai
sebagian ulama mengutarakan syair:
يَا كَبِيرَ الذَّنْبِ عَفْوُ الـ # ـلَّهِ مِنْ ذَنْبِكَ أَكْبَرُ
أَعْظَمُ الْأَشْيَاءِ فِي#
جَنْبِ عَفْوِ اللَّهِ يَصْغُرُ
“Wahai orang yang sangat besar dosanya,
ampunan Allah amat besar ketimbang dosamu. Sebesar apapun segala sesuatu kalau
dibandingkan dengan ampunan-Nya amatlah sangat kecil”.
Di zaman Rasulullah saw., ada seorang lelaki
yang mendatangi beliau, ia sambil menjerit-jerit atas banyak dosa yang ia
lakukan, ucapnya sebanyak 3 kali., “Wadzunubah” (duhai dosa-dosa).
Rasulullah saw. meliriknya dengan kasih sayang
dan memberi solusi baginya untuk membaca kalimat :
"اللَّهُمَّ مَغْفِرَتُكَ أَوْسَعُ مِنْ ذُنُوبِي، وَرَحْمَتُكَ
أَرْجَى عِنْدِي مِنْ عَمَلِي"
“Ya Allah, sungguh ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosaku, dan kasih sayang-Mu lebih diharapkan oleh diriku ketimbang
amalanku.”
Rasulullah saw.
memerintahkan-nya membaca berulang kali sebanyak tiga kali, lalu beliau pun bersabda, “Sungguh Allah telah mengampunimu”. (HR.
Al-Hakim)
Bulan Sya’ban ini adalah pintu yang begitu
mulia untuk menggapai segala macam kebaikan, namun pada hakikatnya kita tidak
akan membukanya kecuali jika diberi kunci Taufiq dan Hidayah dari Allah swt., maka
berdoalah karena itu sangat membantu kita agar menggapai Taufiq dan Hidayah.
Berkat doa; dada menjadi lapang, segala hajat
tersampaikan, menenangkan para hati faqir yang menderita kemiskinan dan
menambah amalan agar setia mendekatkan diri kepada-Nya, apalagi di bulan mulia
seperti Sya’ban ini akan di ijabah semua doa terutama pada malam Nisfhu
Sya’ban.
Imam Syafi’i r.a. berkata dalam kitab al-Umm:
“Ada lima malam dimana doa itu akan dikabulkan oleh Allah swt.; malam Jum’at,
malam Idul Adha, malam Idul fitri, malam awal bulan Raja, dan malam Nisfhu
Sya’ban.”
Sungguh Rasulullah saw. telah memberi kita kabar gembira tentang kisah
seseorang yang diberi ilham oleh Allah swt. bisa berdoa lantas karena dia
termasuk golongan yang diberi rahmat-Nya, lalu kanjeng Nabi Muhammad saw.
Bersabda: “Siapapun diantara kalian yang dibukakan pintu bisa berdoa, maka
terbukalah pintu rahmat dan tidak semata-mata Allah dipintai akan sesuatu itu
lebih ia cintai termasuk dipintakan untuk sehat sejahtera.”
2. Memperbanyak sholawat
kepada Nabi Muhammad saw.
Keistimewaan yang ada dibulan Sya’ban adalah
hari beserta malamnya dipenuhi senandung pembacaan sholawat kepada Kekasih hati
kita yaitu kanjeng Nabi Muhammad saw. karena pada bulan ini diturunkanlah ayat
mulia tentang bersholawat kepada beliau, firman Allah swt. dalam Al-Qur’an :
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا
[الأحزاب: 56]
“Sesungguhnya Allah swt. dan para malaikat-Nya
bersholawat (bentuk rahmat dari Allah dan istighfar dari malaikat) kepada Nabi,
wahai orang-orang yang beriman bersholawatlah kalian kepadanya dan doakan
keselamatan.” (QS. Al-Ahzab : 56)
Para Ulama memberikan alasan bahwa mandat
sholawat yang kita terima untuk diutarakan kepada kanjeng Nabi Muhammad saw.
Bukanlah sebuah parlemen untuk Allah swt. melainkan ditujukan demi tanda
pengagungan kita kepada sang pemimpin umat yang telah kita imani kenabian-nya.
Oleh karena itu, Allah akan memberi banyak
balasan kebaikan pada seorang muslim yang selalu bersholawat kepada Nabi agung
yang mulia tutur budi pekerti dan kisah-Nya.
Rasulullah saw. bersabda:
"من صلى علي واحدة صلى الله عليه عشرًا"
“Barang siapa yang bersholawat padaku satu kali, maka Allah memberinya sholawat (rahmat)
sebanyak 10 kali.” (HR. Muslim)
Al-Imam Qodhi ‘Iyadh r.a. menjelaskan makna “Dibalas sepuluh”
dari hadits tersebut; yakni rahmat-Nya, dan berlipat ganda ganjaran-Nya seperti yang tertulis dalam firman Allah swt.:
مَن جَآءَ بِٱلۡحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشۡرُ أَمۡثَالِهَا [الأنعام: 160]
“Barang siapa yang melakukan satu kebaikan maka ia mendapatkan
10 kali lipat-nya. (QS. Al-An’am: 160)
Maka kita sangat dianjurkan untuk meramaikan
bersama amaliah Sya'ban ini dengan cara memperbanyak ibadah seperti; solat, Puasa,
dzikir, membaca Al-Qur'an, berdoa, bershalawat dan dan lain sebagainya. Sehingga
kita tidak termasuk orang-orang yang lupa akan kemuliaan bulan Sya’ban ini dan
dapat dipertemukan dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
kita. [Wallah A’lam]
===============
Penulis: @el_ghubar.mubarok
Editor: @gilang_fazlur_rahman
Layouter: @najibalwijufri
Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial
Nafas Hadhramaut di;
IG • FB • TW • TG | Nafas Hadhramaut • Website
| www.nafashadhramaut.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar