Jumat, 20 Januari 2023

"Hakikat Ujian" Oleh: Yousef Sidiq (Mahasiswa Tingkat Satu, Fakultas Syariah, Universitas Imam Syafi’i)

 

 


Ujian dan cobaan dalam kehidupan sejatinya bukan untuk mengukur kekuatan dirimu tetapi untuk mengukur kekuatan pasrah, tawakkal dan kesungguhanmu memohon pertolongan dari Allah Azza Wa Jalla. Dalam hadis dikatakan:

 

ﺃﺷﺪ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﻼﺀ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﺛﻢ ﺍﻷﻣﺜﻞ ﻓﺎﻷﻣﺜﻞ ﻳﺒﺘﻠﻰ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻋﻠﻰ ﺣﺴﺐ ﺩﻳﻨﻪ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻓﻰ ﺩﻳﻨﻪ ﺻﻠﺒﺎ ﺍﺷﺘﺪ ﺑﻼﺅﻩ ﻭ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻓﻰ ﺩﻳﻨﻪ ﺭﻗﺔ ﺍﺑﺘﻠﻰ ﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﺩﻳﻨﻪ

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash beliau berkata:

 “Aku bertanya kepada Rasulullah Shollallohu 'alaihi wasallam: “Ya Rasulallah, siapa manusia yang paling berat cobaannya?” Rasulullah menjawab: “Para Nabi, lalu orang-orang shalih, lalu orang-orang yang semisal dengan mereka, lalu yang semisal dengan mereka.

 

Seseungguhnya seseorang akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya, semakin kuat ia berpegang teguh dengan agamanya, semakin berat cobaan dan ujian yang diterimanya.

 

Sedangkan yang agamanya biasa-biasa saja, maka ia diuji sebatas kualitas agamanya itu. Dan ujian itu akan terus menimpa seorang hamba sampai ia berjalan di atas bumi tanpa dosa”. (HR. Tirmidzi dengan derajat Hasan Shahih, Al-Hakim dalam Al Mustadrak dan Ibnu Hibban dalam Shahih Ibnu Hibban). [Wallahu A’lam]

 

===============

Penulis: @yashelfatih

Editor: @gilang_fazlur_rahman

Ilustrator: @najibalwijufri

 

Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial Nafas Hadhramaut di;

IG • FB • TW • TG | Nafas Hadhramaut • Website | www.nafashadhramaut.id

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search