Minggu, 05 Februari 2023

“Bedah Buku Maha Karya Sayyid Hasyim Al-Hamid di Universitas Imam Syafi’i” Oleh: Abdul Aziz Abdullah (Mahasiswa Tingkat Tiga, Fakultas Syari’ah, Universitas Imam Syafi’i)



 

Nafashadhramaut.id | Mukalla (01/02), Tepatnya pada rabu sore sehabis wirid ashar, Universitas Imam Syafi’i mengadakan bedah buku dengan seorang dai Hadhramaut, Sayyid Hasyim bin Abdillah Al-Hamid penulis kitab ‘Yanabi’ Al-Qiyam 1.’ Kitab ini sudah dicetak dalam jumlah yang besar dan tersebar ke segala penjuru daerah.

Saat bulan Rabi’ul Akhir tahun 1443 beliau juga melakukan safari dakwah ke negeri tercinta Indonesia serta membuka seminar bedah buku beliau dibeberapa pondok pesantren. Kini beliau telah menulis kitab ‘Yanabi’ Al-Qiyam 2.’ Pada setiap kitab, beliau meminta sebuah kata pengantar dari dua ulama besar Hadhramaut, Mufakkir Islam Al-Allamah Al-Habib Abu Bakar Al-Adni bin Ali Al-Masyhur Rahimahullah Rahmat al-Abrar dan Sayyidi al-Walid As-Syeikh Muhammad bin Ali Ba’atiyah Hafizhohullah Ta’ala.

Kitab kedua ini membahas beberapa sub tema yang beliau tulis seperti kitab pertama. Yakni dengan secara ringkas dan padat akan makna. Setiap tema terdapat ayat Al-Qur’an dan hadis serta petuah bijak dari para ulama. Tulisannya pun diiringi dengan warna serta gambar yang sesuai dengan tema. Tujuannya adalah agar para pembaca tidak bosan.

Setelah mengupas kitab ‘Yanabi’ Al-Qiyam’ beliau juga mengupas sebuah artikel yang kini menjelma menjadi sebuah kitab dengan judul, ‘Al-Allamah Al-Masyhur At-Tumuhat wal-Injazat’ kitab yang berbicara secara khusus tentang keistimewaan yang dimiliki Al-Habib Abu Bakar bin Ali Al-Masyhur.

Acara ini pun di akhiri dengan sesi tanya jawab bersama para mahasiswa. Seorang santri bertanya, “Apakah hubungan antara ‘Ukhuwah’ yang disebut di dalam Al-Quran dengan ‘Shuhubah’?”

Beliau menjawab, “Ukhuwah adalah kalimat umum, siapa pun orangnya ia adalah saudara kita. Saat saya bertemu dengan seorang Biksu mereka juga mengatakan hal yang sama, “Kami adalah saudara kalian dalam kemanusiaan.” Tetapi ukhuwah berbeda dengan seorang sahabat. Sahabat itu bermanfaat saat di dunia dan memberi syafaat saat di akhirat.”

Beliau berdawuh “Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menangis ia akan menampung air matamu lantas ia ubah tetesan itu menjadi sebuah pohon. Beliau bercerita bahwa ada seorang ulama yang memiliki sekitar 300 sahabat, akan tetapi setengahnya telah wafat. Setiap kali akan tidur beliau selalu mendoakan mereka yang telah wafat. Suatu ketika ia lupa mendoakan lantas beliau bermimpi melihat temannya berkata, “Kenapa cahaya ini meredup, sahabatku?” Inilah ia hakikat sahabat dalam kehidupan.”

Ada pula yang bertanya, “Sayyidi, gimana pendapat antum dengan dakwah yang penuh dengan canda dan tawa sebagai mana yang disukai oleh para masyarakat, khususnya Indonesia?”

“Setiap dai harus mengetahui fiqh dakwah serta adab-adabnya. Tentunya setiap tempat memiliki ciri khas tersendiri. Saya tahu bahwa masyarakat Indonesia memiliki sifat yang ramah, suka senyum dan senang bercanda berbeda dengan para masyarakat Hadhramaut. Maka menurut saya, seyogyanya masyarakat Indonesia meminimalisir candaannya sedikit dan untuk masyarakat Hadhramaut agar menambahnya sedikit,” Jawab beliau sambil tersenyum.

Sebelum acara ditutup seorang dosen senior, Sayyid Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi mewakili rektor Universitas Imam Syafi’i mengucapkan terima kasih atas ilmu yang beliau sampaikan serta perjuangan yang beliau korbankan dalam dakwah ini. Setelah itu Sayyid Hasyim bin Abdillah Al-Hamid pun menutup acara dengan doa. (AAB)

 

===============

Penulis: @adoel_19

Editor: @gilang_fazlur_rahman

Ilustrator: @najibalwijufri

 

Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial Nafas Hadhramaut di;

 

IG • FB • TW • TG | Nafas Hadhramaut

Website | www.nafashadhramaut.id

 

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search