Bulan rajab adalah bulan yang penuh dengan keutamaan yang tak
terhingga. Allah Swt. menyediakan bagi hambanya yang ta'at dan tekun dalam
beribadah kepada-Nya, dan sudah menjadi sebuah kepantasan bagi seorang budak
akan ta'at dan patuh kepada sang penciptanya, begitu pula semua ciptaan Allah swt.
yang maha esa, khususnya dalam waktu-waktu yang telah Allah Swt. janjikan akan
kebaikan yang berlimpah didalamnya, Rasulullah Saw. telah bersabda yang
diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas r.a.:
عن عكرمة, عن ابن عباس
رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال:"رجب شهر الله وشعبان
شهري ورمضان شهر أمتى"
Rasulullah saw. bersabda: “Bulan Rajab adalah bulan Allah swt.,
bulan Sya'ban adalah bulanku, dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku.”
Oleh karena itu, baginda nabi Muhammad saw. telah memberikan contoh
dan pula menjadi teladan bagi umatnya untuk selalu mengisi seluruh waktu yang
telah Allah swt. berikan dengan semua amal-amal baik seperti puasa, istighfar,
sedekah, dan memperbanyak do'a didalamnya. Rasulullah saw. bersabda:
قال
رسول الله صلى الله عليه و سلم : "خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة: أول ليلة من
رجب، و ليلة النصف من شعبان، وليلة الجمعة, و ليلة الفطر, و ليلة
النحر"
(أخرجه السيوطي رحمه الله في الجامع, عن ابن عساكر، عن أبي أمامة رضي الله عنه)
Rasulullah saw. bersabda: Lima
malam yang tidak akan ditolak sebuah doa didalamnya:
1. malam pertama dari
bulan Rajab
2. malam nisfu
Sya'ban
3. malam Jum'at
4. malam hari raya I'dul
Fitri
5. malam hari raya I'dul
Adha
Dan salah satu doa yang dibaca oleh Rasulullah saw. sebagaimana
yang diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik r.a. berkata:
كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا دخل رجب, قال : "اللهم بارك لنا في
رجب وشعبان وبلغنا رمضان كما بلغت رجب"
Rasulullah saw. tatkala telah masuk dalam bulan Rajab, maka ia
berdo'a: “Ya Allah berkahilah kami dalam bulan Rajab, Sya'ban, dan sampaikanlah
kami kepada bulan Ramadhan sebagaimana engkau telah menyampaikan kami ke bulan
Rajab.”
Dalam hadits ini disebutkan tentang beberapa malam yang akan
dikabulkan sebuah do'a bagi yang rela mengorbankan waktunya, mengangkat
tangannya, bermunajat kepada sang maha kuasa, dan sepantasnya bagi ciptaan
Allah Swt. untuk menggunakan, dan mengkerahkan seluruh kemampuannya dalam
waktu-waktu ini, lalu dalam hadits sahabat Abu Hurairah r.a. terdapat
penjelasan tentang pengagungan darinya dengan cara berpuasa:
عن أبي هريرة رضي الله
عنه أنه قال: "لم يصم رسول الله صلى الله عليه وسلم شهرا بعد رمضان إلا رجب و
شعبان"
“Rasulullah saw. tidak berpuasa satu bulan penuh setelah Ramadhan
kecuali dalam bulan Rajab dan Sya'ban”
Dan pula dalam kitab 'Ghunyah' karangan Syeikh Abdul Qodir
bin Abi Sholih Al-Jailani, terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari
sahabat Anas bin Malik r.a.:
عن أنس بن مالك رضي
الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم : "إن في الجنة نهرا يقال له رجب ، أشد بياضا من اللبن واحلى من
العسل، من صام يوما منه سقاه الله من ذلك النهر"
Dari Anas bin Malik r.a. beliau berkata; Rasulullah saw. bersabda; “Sesungguhnya
di surga ada sebuah sungai yg di namakan rajab, lebih putih dari susu dan lebih
manis dari madu, barang siapa yg puasa sehari di bulan rojab maka akan di beri
minum oleh Allah swt. dari sungai tersebut.”
Dan juga Rasulullah saw. memperbanyak istighfar dan melaziminya
khususnya dalam bulan yang diagungkan oleh Allah swt. sebagaimana yang
diriwayatkan dari Sayyidina Ibnu 'Abbas r.a.:
قال عليه الصلاة و
السلام : "من
لزم الاستغفار جعل الله له من كل هم فرجا و من كل ضيق مخرجا و رزقه من حيث لا
يحتسب"
“Barang siapa yang melazimi istighfar, maka Allah swt. Akan
menjadikan baginya sebuah kesejukan hati atas kegundahan, jalan keluar atas
semua kesempitan dan akan memberikan rezeki kepadanya tanpa disangka-sangka
olehnya”
Dan pula fadhilah istighfar yang telah disebutkan oleh Imam Wahab
bin Munabbah r.a. ketika ia berkata: “Aku membaca di salah satu kitab yg di turunkan
oleh Allah swt. ‘Barang siapa membaca istighfar di pagi dan sore dengan
mengangkat tangannya, seraya bekata:
"اللهم
اغفر لي وارحمني وتب علي"
Sebanyak 70 kali maka Kulitnya tidak akan tersentuh api neraka.”
Rasulullah pun yang tidak memiliki dosa dan telah diampuni semua
kesalahannya, masih memberikan contoh untuk selalu beristighfar seraya
bersabda:
قال
عليه الصلاة و السلام: "والله إني لأستغفر الله في اليوم أكثر من سبعين مرة"
"Demi Allah, sesungguhnya Aku akan beristighfar kepada Allah
lebih banyak dari 70 kali dalam sehari"
Dan Rasulullah saw. telah memberi tahu para sahabat tentang
penyakit yang terdapat dalam seorang manusia dengan memberi resep obatnya dalam
sabdanya:
قال عليه الصلاة و السلام : "ألا أخبركم بدائكم و دوائكم ؟ ألا إن
دائكم الذنوب و دواءكم الاستغفار"
"Inginkah kalian Aku beri tahu tentang penyakit dan begitu
pula obatnya? Ingatlah bahwasanya penyakit kalian adalah dosa-dosa dan obatnya
adalah istighfar"
Setelah meniggalnya Rasulullah saw. para sahabat, tabi'in dan
hingga sekarang khususnya para keturunan baginda nabi Muhammad saw. selalu mengamalkan
apa yang disunnahkan didalamnya, mereka sangatlah bersemangat dalam
menghidupkan dan mengagungkan bulan yang mulia ini dan begitu banyak riwayat
dari salafussolih yang mengagungkan bulan ini, seperti:
1. Sayyidina Ali bin Abi Tholib r.a. mengosongkan waktunya untuk
beribadah kepada Allah swt. diawal bulan Rajab ini, karena bulan itu adalah
bulan yang mempunyai keutamaan yang sangat banyak.
2. Sayyidina Umar bin Abdul Aziz tatkala menasehati kerabatnya agar
benar-benar dalam beribadah tatkala Allah swt. mencucurkan rahmat yang amat
banyak di empat malam dalam satu tahun; Malam pertama dari bulan Rajab, malam
nisfu Sya'ban, malam ke 27 dari bulan Rajab dan malam Idhul Fitri.
Dan para ulama
lainnya pun mengamalkan bacaan dan amalan yang ada dari para salafussolih. Ada
sebuah ungkapan yang indah dari kitab Tuhfatul Ikhwan:
"رجب
كالوضوء و شعبان كلبس الثياب و رمضان كالصلاة فمن لم يتوضأ في رجب بماء الندا و لم
يلبس في شعبان ثوب الوفا كيف يصلي في رمضان"
"Rajab seperti wudhu, Sya'ban seperti memakai baju dan
Ramadhan seperti sholat; maka barang siapa yang tidak berwudhu di bulan Rajab
dengan air yang jernih, dan ia tidak memakai pakaian yang indah di bulan
Sya'ban, bagaimana ia akan sholat di bulan Ramadhan? "
Dan termasuk kenikmatan yang sangat besar adalah bisa bertemu
dengan bulan rajab yang mulia, bulan menebar benih, istighfar, bertaubat kepada
Allah, dibarengi dengan keinginan yang amat kuat dan kokoh untuk menghadap
kepada sang pencipta.
Akankah kita ingin mengagungkan semua yang diagungkan oleh Allah swt.
serta Rasulnya, dan menyambung tali estafet yang amat berharga ini dengan
melakukan ibadah dan menjauhi maksiat sebelum datangnya ajal?
Inilah beberapa ulama yang wafat di bulan Rajab yang mulia,
diantaranya: Imam Muhammad bin Idris As-Syafi’i, Syekh Al-Jailani, Syekh
Muhammad Ar-Rowas, Syekh Yusuf Ar-Rifa'I, Syekh Ahmad bin Idris As-Syazili, Al-Habib
Ahmad Masyhur bin Toha bin Ali Al-Haddad, Al-Habib Ahmad bin Hasan bin Ahmad
Al-Haddad, Al-Habib 'Aqil bin Umar Al-'Attas, Al-Habib Ahmad Al-Ka'iti, Al-Habib
Ahmad bin Sholeh Al-Haddad.
Semoga bermanfaat bagi kita semua
dan semoga kita bisa menggunakan bulan Rajab ini sebagai bulan Taubat kita
kepada Allah swt., Aamiin. [Wallahu
A’lam]
Editor:
@gilang_fazlur_rahman
Layouter: @najibalwijufri
Terus dukung
dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial Nafas Hadhramaut di;
IG • FB • TW •
TG | Nafas Hadhramaut • Website | www.nafashadhramaut.id
Posting Komentar